Bali, Busam.id – Kanal Pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) semakin mengukuhkan dominasinya di Kalimantan Timur, dengan data terbaru dari Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur mencatat jumlah pengguna QRIS mencapai 642.000 hingga September 2023.
Budi Widihartanto, Kepala Perwakilan BI Kaltim, mengungkapkan bahwa nilai transaksi menggunakan QRIS hingga Oktober 2023 mencapai Rp 268,5 miliar.
Pada acara capacity building bagi wartawan di Hotel Padma Legian pada Selasa (14/11), Budi menyampaikan bahwa Kalimantan Timur dalam beberapa tahun terakhir menjadi wilayah dengan jumlah pengguna QRIS terbanyak di Pulau Kalimantan.
Sementara QRIS terus mendapatkan penerimaan yang signifikan, Budi menekankan bahwa masih banyak pedagang kecil di pasar-pasar dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang belum memanfaatkannya.
“Sebagai respon, kami dari BI Perwakilan Kaltim berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota di Kaltim guna meningkatkan penggunaan QRIS, terutama di kalangan pelaku UMKM,” paparnya.
Ia menyoroti perlunya sosialisasi yang lebih intensif, melibatkan pemerintah setempat, termasuk pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota.
“Dengan kebijakan dan inovasi QRIS sebagai entry point ke ekosistem digital, diharapkan dapat mendukung inklusi dan konektivitas UMKM melalui fitur yang lebih lengkap, harga yang terjangkau, serta cakupan yang lebih luas hingga mancanegara,” jelasnya.
Peningkatan penggunaan QRIS di Kaltim diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor UMKM secara digital, memperluas jangkauan bisnis mereka, dan merangsang ekonomi daerah secara keseluruhan.(ADV/RY/PRB/DISKOMINFOKALTIM)
Editor: Tri W