Samarinda, Busam.ID – Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim Ririn Sari Dewi membanas terkait potensi pengembangan ekonomi kreatif (Ekraf) di Kota Bontang sebagai salah satu Kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal itu dia sampaikan dalam podcast Busam.ID bekerjasama dengan Dispar Kaltim di Hotel Grand Mutiara Bontang, Kamis (6/6/2024). Tak sendiri, dirinya hadir bersama owner Batik Kuntul Perak Sayid Abdul Kadir Assegaf dan GM Grand Mutiara Hotel Toni Sutikno serta Aditya Sebagai Host.
Ririn menyebut, pengembangan ekraf di Kota Bontang memiliki potensi, apalagi perkembangan Wastra di Kota Taman tersebut sangat berkembang. “Salah satu contohnya kita bisa lihat Batik Kuntul Perak yang saat ini sudah dikenal. Bahkan batiknya sudah dipakai menteri-menteri, tentu ini bisa meningkatkan industri wastra kita ke depan,” ucapnya.
Sementara Abi sapaan akrab Owner Batik Kuntul Perak mengungkapkan, dia dan teman-teman wastra terutama pengusaha batik saling bersinergi untuk kembali membuat batik menjadi tren di Bontang.
“Kita tahu beberapa tahun ke belakang di Kaltim batik sempat dilupakan. Namun, saat ini batik kembali menjadi tren, dan ini salah satu usaha kami bersinergi dengan teman-teman. Tentu dengan dukungan pemerintah daerah kami harap batik terus dilirik kedepannya,” jelasnya.
Terakhir, dia berharap semua pihak dapat bersinergi guna memajukan pariwisata dan seluruh subsektor ekraf di Kaltim. Ditambah lagi, pihaknya yang selama ini berkecimpung di dunia perhotelan.
“Saya berharap pemerintah daerah, swasta, masyarakat dan pelaku ekraf terus bersinergi demi berkembangnya potensi ekraf di Bontang maupun Kaltim,” tutupnya. (adit)
Editor: M Khaidir