Talkshow Tangkal Hoaks dengan Literasi Digital Garapan Diskominfo di Hotel Fatma Tenggarong

Foto bersama narsum- peserta dalam Talkshow Tangkal Hoax dengan Literasi Digital. Duduk di barisan depan Kadiskominfo Kaltim Muhammad Faisal, Ketua Bapemperda DPRD Kaltim Rusman Ya'qub dan Ketua FJPI Kaltim Tri Wahyuni, bersama para mahasiswa dari Unikarta di Hotel Grand Fatma, Tenggarong pada Jumat (26/5/23). Ft by Ryan/Busam.ID

Samarinda, Busam.ID – Dalam rangka meningkatkan literasi digital di kalangan mahasiswa, Diskominfo (Dinas Komunikasi dan Informasi) Provinsi Kalimantan Timur menggelar Talkshow Tangkal Hoaks dengan Literasi Digital di Tenggarong. Talkshow dengan peserta puluhan mahasiswa dari Unikarta (Universitas Kutai Kartenagara) itu, berlangsung interaktif.

Acara berlangsung di Hotel Grand Fatma, Jalan Pesut Tenggarong dengan narasumber (narsum) Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal, Ketua Bapemperda DPRD Kaltim Rusman Ya’qub dan Ketua FJPI Kaltim Tri Wahyuni. Tampil sebagai moderator, anggota Komisi Informasi Publik (KIP) Muhammad Khaidir.

Dalam sesi paparan, masing-masing narasumber menjelaskan pandangannya terhadap literasi digital kepada para mahasiswa yang hadir.

“Jadi teman-teman harus mengetahui ya, bahwa hoaks itu sudah ada sejak dulu, sejak zaman Nabi Adam bahkan sudah ada. Namun, penyebaran hoaks itu sangat cepat di zaman sekarang. Kondisi itu didukung juga dengan adanya transformasi digital yang sekarang ini berlangsung sangat cepat,” ungkap Kadiskominfo Kaltim M Faisyal.

Di Kaltim sendiri, kata Faisal saat ini sudah memasuki tahap transformssi percepatan informasi digital, lantaran adanya IKN (Ibu Kota Nusantara). Percepatan transformasi itu, jika tidak diimbangi dengan literasi digital yang baik, maka akan membuat repot di masa mendatang.

Muhammad Faisal. Ft by Ryan/Busam.ID

“Contoh bahayanya seperti, karena akses informasi yang serba cepat, apa-apa diupload di medsos. Misal satu keluarga upload story lagi di jalan semua, terus ada maling melihat kesempatan itu, akhirnya rumahnya kemalingan. Itu contoh kecil aja ya dan masih banyak hoaks-hoaks jenis lainnya di era digital sekarang ini,” ungkap Faisal.

Ia pun membeberkan data dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) pada tahun 2022, di mana terdapat 78,19 persen atau 215 juta jiwa dari 275 juta jiwa penduduk Indonesia yang mengakses internet.

Kemudian imbuh Faisyal, perilaku pengguna internet di Indonesia yang menggunakan internet selama 1-5 jam per hari ada sebanyak 63 persen dari 215 juta jumlah penduduk negeri khatulistiwa ini.

“Indonesia sendiri, saat ini masuk urutan ke-9 dari 10 negara yang kecanduan media sosial dari sebuah magazine. Oleh karena itu Indonesia ini sering menjadi sebuah lahan. Kalau niatnya baik tidak apa-apa, bisa jadi peluang untuk digital marketing,” jelasnya.

“Tapi kalau untuk niat yang jelek, bahaya. Bisa jadi lahan untuk dilempar isu yang tidak penting, isu yang tidak benar demi kepentingan tertentu, ini yang harus kita hindari. Jangan sampai Indonesia menjadi peluang untuk oknum-oknum yang memanfaatkan hal itu,” tambahnya.

Faisal mengatakan bahwa terdapat data mengejutkan di mana hampir 20 persen pengguna aktif internet Indonesia kecanduan nontom film porno. Kemudian 5 persen banyak yang kecanduan judi online.

“Padahal banyak yang positif, sekarang tanya apa saja bisa melalui mbah Google. Misalnya mau mencari informasi ilmu tentang matematika, tentang memasak atau ilmu yang lain. Itu kan bermanfaat. Jadi ayolah, mari sama-sama kita memanfaatkan cepatnya informasi ini untuk digunakan dengan baik, khususnya adik-adik yang saat ini sedang menjadi mahasiswa-mahasiswi di Kalimantan Timur,” pungkas Faisal.

Selain itu, nara sumber lainnya yaitu Ketua Bapemperda DPRD Kaltim Rusman Ya’qub, menjelaskan tentang perlunya menelaah informasi yang masuk dalam kehidupan, dengan cara meningkatkan literasi digital yang kuat, sehingga bisa bersama menangkal hoaks.

Menurut Rusman, kebiasaan anak muda saat ini, menerima informasi langsung dishare tanpa disaring.

Rusman Ya’qub. Ft by Ryan/Busam.ID

“Ini yang bahaya ya, tidak adanya penyaringan membuat kita rentan. Padahal informasi yang kian cepat ini bisa menjadi hal positif di bidang ekonomi digital,” jelas Rusman.

Ia pun menjelaskan dampak pemanfaatan ekonomi digital di masyarakat saat ini.

“Contoh, penjaga toko. Di era 20 tahun yang lalu, penjaga toko itu sangat diperlukan di pusat-pusat perbelanjaan. Hari ini, bergeser, tidak lagi menggunakan itu namun sudah tergantikan dengan e-commerce. Yang kedua, penjaga gerbang tol, pencatat meteran listrik dan lainnya, sekarang berubah jadi e-money. Taksi konvensional juga saat ini telah berubah, menjadi beberapa platform seperti maxim, gojek, grab yang semua itu bisa menggunakan mobil pribadi,” tambah Rusman.

Kedepannya terang Rusman, di IKN akan menggunakan moda transportasi taksi tanpa sopir dan sistem tansportasinya juga kemungkinan menggunakan listrik.

“Pertanyaannya, teman-teman yang berada di Kukar, sudah siap beradaptasi untuk hal tersebut apa belum? Dengan pemanfaatan ekonomi digital yang baik, hal-hal yang membuat pelayanan sebelumnya lebih lama, sekarang jadi lebih cepat.

Lebih lanjut, Ketua FJPI Kaltim Tri Wahyuni memaparkan informasi peran media di dalam literasi digital.

“Media punya peran penting, karena media yang sudah tergabung di Dewan Pers, sudah memiliki SOP tersendiri berlandaskan dari KEJ (Kode Etik Jurnalistik) dan terdapat penyaringan di dapur redaksi. Jika kita mendapatkan informasi hoaks, maka media bisa menjadi salah satu wadah untuk meng-counter isu hoaks,” paparnya.

Tri Wahyuni. Ft by Ryan/Busam.ID

Selain itu, menurutnya masyarakat saat ini sudah bisa membedakan mana media yang benar dan mana yang abal-abal.

“Biasanya ada beberapa yang bisa dilihat ya, adik-adik mahasiswa bisa melihat di halaman redaksinya, di halaman situsnya. Jika di halaman redaksi tidak ada maka bisa dipastikan media tersebut masih belum jelas. Karena di susunan redaksi itu terdapat nama-nama penanggung jawab jadi semua isi yang di website tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Jadi pintar-pintarlah dalam menyaring informasi melalui platform, salah satunya website portal berita,” tutup Tri. (ADV/RY/DISKOMINFOKALTIM)

Editor : A Risa

Baca berita BusamID seputar Kaltim, Samarinda dan lainnya melalui Google News

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *