Samarinda, Busam.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim menggelontorkan anggaran sebesar Rp17,7 miliar untuk program beasiswa Gratispol luar daerah dan luar negeri, dan ditujukan bagi pelajar berprestasi di Bumi Etam.
Adapun riciannya, Rp7,76 miliar dialokasikan untuk Gratispol luar daerah dengan kuota 657 orang. Sementara Rp9,97 miliar dikucurkan untuk Gratispol luar negeri dengan kuota 89 orang penerima.
Kepala Biro Kesra Setdaprov Kaltim Dasmiah, menjelaskan saat ini tim beasiswa masih melakukan seleksi ketat. Khususnya bagi pelajar yang diterima di perguruan tinggi ternama di luar daerah maupun kampus internasional.
“Jumlah perguruan tinggi yang sudah menjalin kerja sama ada sekitar sepuluh kampus terbaik. Proses ini masih terus berjalan, kami sudah menjajaki kerja sama dengan ITB, UNHAS, UI, dan universitas lain yang memiliki jurusan sangat dibutuhkan di Kaltim,” ucapnya, Rabu (24/9/2025)
Adapun 10 universitas prioritas dalam negeri yang masuk daftar program Gratispol yakni:
* Universitas Indonesia (UI)
* Universitas Gadjah Mada (UGM)
* Institut Teknologi Bandung (ITB)
* Institut Pertanian Bogor (IPB)
* Universitas Airlangga (Unair)
* Universitas Diponegoro (Undip)
* Universitas Hasanuddin (Unhas)
* Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
* Universitas Padjadjaran (Unpad)
* Universitas Brawijaya (UB)
Menurut Dasmiah, beasiswa bersifat selektif dan berbasis prestasi. Penerima diwajibkan menandatangani surat pernyataan untuk kembali dan mengabdi di Kaltim usai lulus. “Seperti jurusan dirgantara, kedokteran, layanan khusus pendidikan, dan penataan kota itu sangat dibutuhkan untuk Kaltim,” sampainya.
Dasmiah melanjutkan, untuk beasiswa luar negeri, syaratnya lebih khusus. Hanya pelajar berprestasi di tingkat internasional, misalnya juara kompetisi Al-Qur’an, olahraga, sains, atau teknologi yang bisa langsung mendapatkan dukungan ini.
“Kami harap masyarakat memahami, jika diberikan sembarangan, akan menimbulkan ketidakpuasan. Jadi beasiswa ini memang ditujukan sebagai apresiasi bagi putra-putri terbaik Kaltim,” tutupnya. (adit)
Editor: M Khaidir