Samarinda, Busam.ID -Dishub Samarinda bersama Kementerian Perhubungan dan jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, telah menyelesaikan paparan Pra-FS (Feasibility Study) terkait pembangunan jalur kereta api yang diharapkan beroperasi pada tahun 2030.
Menurut keterangan dari Kadishub Samarinda, Hotmaralitua Manalu, hasil paparan Pra-FS menunjukkan dua aspek penting.
Secara finansial, proyek ini dinilai tidak layak, tetapi dari segi ekonomi, proyek tersebut dinilai layak.
Ia menyampaikan hal ini kepada Busam.ID pada Senin (18/12/23).
“Pada hasil Pra-FS, ada 2 hal ya, secara finansial tidak layak, namun secara ekonomi layak,” ujar Kepala Dishub.
Langkah selanjutnya adalah melakukan studi kelayakan (FS) pada tahun 2024 untuk menangani permasalahan finansial tersebut.
“Rencananya, kerjasama akan dilakukan dengan maskapai penerbangan di Bandara APT Pranoto, juga dengan operator PT KAI, guna menjadikan proyek ini layak secara finansial,” paparnya.
Tujuannya adalah agar proyek ini dapat menjadi investasi yang berkelanjutan.
Hotma juga mengungkapkan bahwa anggaran proyek belum dapat diprediksi secara pasti, namun diyakini akan mencapai triliunan.
“Meskipun demikian, fokus utama saat ini adalah melihat aspek ekonomi proyek tersebut, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan mobilitas di Kota Samarinda,” jelas Hotma.
Dengan adanya rencana studi kelayanan (FS) pada tahun 2024 dan upaya kerjasama finansial dengan pihak terkait, pembangunan jalur kereta api ini diharapkan dapat menjadi solusi yang berkelanjutan untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas di wilayah Samarinda. (RYAN)
Editor : A Risa