Samarinda, Busam.ID – Perayaan Natal ikut menggerakkan aktivitas belanja di sejumlah toko lama di Samarinda. Pernak-pernik Natal terlihat laris, dengan kenaikan omzet meski persaingan antartoko makin ketat.
Di Toko Simpang Damai Baru, geliat itu mulai terasa sejak awal Desember. Pemilik toko, Lili, menyebut penjualan meningkat sekitar 50 persen dibanding hari biasa. “Kalau dibandingkan hari biasa, tetap ada kenaikan,” ujarnya, Sabtu (20/12/2025).
Toko yang telah berdiri sejak akhir 1960-an itu bertahan dengan fokus pada hiasan dan aksesori Natal. Menurut Lili, persaingan kini jauh lebih ketat dibanding masa lalu, namun segmen dekorasi masih memiliki pasar tersendiri.
Harga pernak-pernik Natal tahun ini relatif stabil. Tidak ada lonjakan signifikan baik dari sisi kulakan maupun harga jual. Kondisi itu ikut menjaga minat beli masyarakat.
Sementara untuk tren, nuansa emas dan merah masih mendominasi. Pita Natal ukuran besar, bola hias, gantungan pohon, dan lampu Natal menjadi barang yang paling banyak dicari. Rentang harga bervariasi, mulai dari Rp8 ribu hingga puluhan ribu rupiah, tergantung jenis dan kualitas.
Pembeli tak hanya datang dari Samarinda. Sejumlah pelanggan dari daerah pelosok memilih berbelanja langsung karena keterbatasan akses belanja daring. “Ada yang beli untuk hias dermaga di kampungnya,” katanya.
Meski penjualan pohon Natal tidak terlalu tinggi karena banyak konsumen sudah memiliki pohon lama, Natal tetap menjadi momen paling ramai sepanjang tahun bagi toko tersebut. “Kalau Natal memang paling ramai, makanya stok selalu kami siapkan dari jauh-jauh hari,” pungkasnya. (uca)
Editor: M Khaidir


