Samarinda, Busam.ID – Kelaparan karena melarikan diri selama beberapa hari, seorang tahanan yang kabur dari Polsek Samarinda Kota berinisial KH (30) akhirnya tertangkap di kawasan Jalan Pelita IV arah Makroman, Kelurahan Sambutan, Kamis (23/10/2025) pagi.
KH, merupakan salah seorang dari 5 tahanan yang belum tertangkap dari total 15 tahanan yang kabur, dan akhirnya diamankan tim gabungan Jatanras Polsek Samarinda Kota, Jatanras Polresta Samarinda, dan Jatanras Polda Kaltim sekitar pukul 10.00 Wita.
Sebelum tertangkap, KH tampak berdiri di pinggir jalan mengatur arus lalu lintas sambil meminta uang receh dari pengendara yang melintas. Aksi tersebut membuat warga curiga karena wajahnya mirip dengan salah satu tahanan yang fotonya sempat viral di media sosial. Warga kemudian melapor ke polisi yang langsung datang ke lokasi.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda, AKP Agus Setyawan, membenarkan penangkapan tersebut. “Untuk hari ini kita amankan 1 dari 15 tahanan yang kabur. Jadi sekarang total sudah 11 tahanan berhasil diamankan kembali. Masih ada 4 orang lagi yang dalam pengejaran,” ujarnya.
Agus menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, KH mengaku sudah kelelahan dan kelaparan setelah melarikan diri selama beberapa hari.
“Tidak benar mereka sengaja menyamar jadi pak ogah untuk kabur. Saat ditangkap, kondisinya memang lemas dan lapar. Mereka sudah beberapa hari bersembunyi,” tegas Agus.
KH ditangkap tanpa perlawanan dan langsung digiring ke Mapolresta Samarinda untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dari pantauan di lapangan, ia tampak berjalan pincang saat dibawa menuju ruang tahanan oleh petugas gabungan.
Agus menambahkan, keberhasilan penangkapan KH tidak lepas dari peran aktif masyarakat yang cepat melapor setelah mengenali wajah tersangka dari unggahan media sosial.
“Informasi dari warga sangat membantu. Banyak penggiat media sosial ikut menyebarkan foto para tahanan yang kabur, sehingga saat terlihat di jalan, cepat dilaporkan,” ujarnya.
Saat ini, 4 tahanan lainnya masih dalam pengejaran intensif oleh tim gabungan. Polisi meyakini mereka masih berada di sekitar wilayah Samarinda, mengingat keterbatasan logistik dan dukungan keluarga. (zul)
Editor: M Khaidir
