Samarinda, Busam.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) menyiapkan anggaran Rp16,8 miliar untuk memperkuat pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di lima rumah sakit milik Pemprov.
Dana tersebut difokuskan untuk menghadirkan dokter spesialis yang berjaga 24 jam. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim Jaya Mualimin, ia menjelaskan langkah ini diambil untuk mengurai penumpukan pasien di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda.
“Ada kemajuan untuk pelayanan di IGD. Tapi memang sempat krodit, makanya kami laporkan ke Pak Gubernur dan Pak Wagub. Pak Wagub langsung meninjau agar penanganannya imparsial, tidak hanya fokus di AWS,” ucapnya.
Menurutnya, sebagian besar pasien yang datang ke RSUD AWS justru mengalami kasus ringan seperti mag atau influenza, padahal empat rumah sakit Pemprov lainnya juga memiliki fasilitas IGD yang siap melayani pasien umum.
“Misalnya kasus mag atau gastritis bisa ditangani di rumah sakit lain. Kalau semua numpuk di AWS, padahal di RS Korpri, RS Mata, atau RS Kanujoso masih kosong. Jadi nanti kami bagi tugas agar pelayanan lebih merata,” jelasnya.
Ia menyebut, pihaknya akan menambah tenaga dokter spesialis yang berjaga penuh di RSUD AWS, meliputi spesialis anak, penyakit dalam, bedah, kebidanan, dan anestesi.
“Idealnya, rumah sakit kelas A seperti AWS punya lima dokter spesialis standby. Ini yang sedang kami lengkapi. Dokter-dokternya sudah mulai ditugaskan dan sudah ada SK-nya,” sebutnya.
Anggaran Rp16,8 miliar tersebut juga dialokasikan untuk membayar jasa dokter spesialis dengan kisaran Rp25 juta per bulan per dokter. Selain itu, Dinkes memastikan pengadaan alat kesehatan di RS Kanujoso Djatiwibowo telah masuk dalam Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (Sirup) dan segera dilelang melalui aplikasi LKPP.
Jaya juga mengimbau masyarakat agar tidak hanya menjadikan RSUD AWS sebagai pilihan utama.
“Masyarakat jangan berpikir kalau sakit harus ke IGD AWS. Semua rumah sakit punya IGD 24 jam dan bisa melayani kasus umum. Bahkan RS Mata dan RS Korpri juga siap menangani pasien nonspesifik,” pungkasnya
Dengan pemerataan layanan IGD ini, Pemprov Kaltim berharap tidak ada lagi penumpukan pasien dan pelayanan kesehatan dapat berjalan lebih cepat dan nyaman di seluruh rumah sakit milik daerah.(Adit)
Editor: M Khaidir




 
									