Samarinda, Busam.ID – Sepanjang 2025, Samarinda dilanda 318 kejadian bencana. Data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) mencatat, longsor menjadi bencana terbanyak dengan 151 kejadian. Tragedi paling fatal terjadi Mei lalu, saat longsor di kawasan Belimau dan Griya menewaskan 5 orang akibat tertimbun material.
Cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang juga tinggi, mencapai 138 kejadian. Sementara banjir tercatat 23 kali, dengan 32 titik. Selain itu, kebakaran hutan dan lahan terjadi 6 kali sepanjang tahun.
Dari seluruh kejadian tersebut, sebanyak 11.460 kepala keluarga atau 31.763 jiwa terdampak. BPBD juga mencatat 5 orang luka-luka dan 8 korban meninggal dunia, termasuk seorang anak yang tenggelam di kawasan Bukit Pinang. “Kami berharap kejadian serupa tidak kembali terjadi di tahun-tahun mendatang,” tutur Kepala BPBD Kota Samarinda, Suwarso, Selasa (23/12/2025).
Menghadapi awal 2026, kesiapsiagaan bencana terus ditingkatkan. Sejumlah posko siaga telah disiapkan, termasuk dukungan relawan dan forum pengurangan risiko bencana. “Kami sudah beberapa kali melaksanakan apel kesiapsiagaan. Seluruh unsur sudah dalam kondisi siaga,” pungkasnya. (uca)
Editor: M Khaidir
