Diguyur Hujan Deras, Mugirejo Diterjang Banjir Tinggi

BusamID
Salah seorang pengendara yang menerobos banjir, nyaris terseret arus yang cukup deras di Jalan DI Panjaitan, Sabtu (16/12/2023). (Foto by Zulkarnain)

Samarinda, Busam.ID – Kawasan Jalan Mugirejo Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang, Sabtu (16/12/2023) sore kembali diterjang banjir tinggi, usai diguyur hujan deras.

Genangan air yang berarus kencang dan berwarna kecoklatan karena bercampur lumpur tersebut, menggenangi Jalan Mugirejo dengan ketinggian berkisar 50 centimeter hingga 70 centimeter.

Akibat terjangan banjir, aktivitas lalu lintas lumpuh total dan warga juga pengendara yang hendak melintas terpaksa harus menunggu air surut.

Dari pantauan Busam.ID di lapangan, tampak satu kendaraan jenis Vixion terlihat berusaha menerjang banjir. Saking tingginya air, sepeda motor Vixion nekat itu hanya terlihat spionnya saja yang di atas air, sementara badan sepeda motornya terendam. Vixion itu dituntun sang pengendara menerobos banjir.

“Saya dari Lubuk Sawa tempatnya bekerja menuju rumahnya yang berada di Tanah Marah, karena sudah terlanjur mogok di jalan tadi, makanya tetap saya terobos saja” terang Suroso, pengendara sepeda motor Vixion.

Ketinggian air di Jalan Mugirejo pasca diguyur hujan deras, mengakibatkan kendaraan roda dua tenggelam. (Foto by Zulkarnain)

Mogok akibat banjir, Suroso menaksir biaya perbaikan kendaraannya berkisar satu juta-an.

“Saya tunggu uang dulu untuk memperbaikinya, kita kerja tukang ya belum ada uangnya,” ucap Suroso lirih.

Suroso mengaku lokasi tersebut merupakan langganan banjir, namun banjir kali ini tergolong besar.

“Banjir kali ini yang parah jika dibandingkan dengan banjir sebelumnya,” terangnya.

Suroso berharap, pemerintah dapat mengatasi banjir yang kerap menghantui kawasan Jalan Mugirejo.

“Mungkin perlu dilakukan perbaikan drainase, karena drainase yang ada saja kecil gimana ga meluap,” terangnya.

Salah satu pengojek online yang kebetulan tengah berteduh menunggu air surut terpaksa membatalkan orderannya lantaran tidak bisa melintasi genangan air yang cukup tinggi.

“Ada orderan tadi, karena tidak bisa masuk ya dibatalkan,” ucap Bambang, sang ojek online.

Bambang menilai, dalam musibah banjir masyarakat tidak bisa hanya menyalahkan pemerintah. Sebab banjir selain faktor alam juga akibat ulah manusia itu sendiri.

“Namanya banjir pasti menghambat aktivitas, tapi namanya alam kita tidak bisa melawan dan kalau saya tidak bisa menyalahkan pemerintah. Namanya warga ada saja yang membuang sampah sembarangan, hingga berakibat pada tersumbatnya aliran drainase. Pembukaan lahan untuk pemukiman termasuk merusak alam juga,” tutupnya. (Zul)

Editor : A Risa

Baca berita BusamID seputar Kaltim, Samarinda dan lainnya melalui Google News

 

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *