Samarinda, Busam.ID – Dari sebanyak 68 Bangunan di Jl Kakap yang terkena dampak proyek Terowongan Gunung Manggah Samarinda kini progres pembongkarannya disebutkan telah mencapai 80 persen.
Hal itu diungkapkan Ketua RT 7 Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir Bachrudin.
“Meskipun sebagian besar masyarakat setuju dengan ganti untung, beberapa diantaranya masih ada yang menyatakan keberatannya terkait harga ganti bangunan itu,” ujarnya, Sabtu (13/1/2024).
Menurutnya, proses pembongkaran sendiri saat ini tidak ada mengalami masalah apapun, semua berjalan sesuai dengan yang dijharapkan.
“Ya itu meskipun ada masyarakat awalnya keberatan, tapi sekarang hampir semuanya telah setuju, dengan harapan pembangunan ini dapat memberikan manfaat,” katanya.
Namun, lanjutnya, ada kekhawatiran muncul dari warga yang rumahnya tidak terkena pembongkaran atau tidak berada di titik pembangunan.
Seperti yang disampaikan Wajidah, warga RT 7 yang telah bermukim sejak tahun 1970.
Dia mengungkapkan kecemasannya terkait dampak selama pekerjaan fisiknya.
“Ya kami meminta sosialisasi yang lebih baik dari Pemerintah Kota, tidak hanya untuk bangunan yang terkena pembongkaran tetapi juga untuk rumah-rumah di sekitarnya ini bagaimana. Kami berharap ada jaminan dan antisipasi terkait potensi dampak seperti longsor atau pergeseran tanah yang dapat merugikan warga akibat pekerjaan fisik yang dilakukan itu,” harapnya
Sebagai langkah konkret, dia berencana untuk mengumpulkan pendapat warga dan membahasnya dalam agenda Musrenbang, dengan harapan adanya perjanjian yang mengakomodasi kekhawatiran warga sekitar proyek Terowongan Gunung Manggah. (ryan)
Editor: M Khaidir