Samarinda, Busam .ID – Kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang oknum guru di SD Samarinda memicu kemarahan dan protes keras dari berbagai pihak, salah satunya dari mahasiswa yang tergabung dalam Forum Pemuda Peduli Pendidikan Kota Samarinda bersama elemen masyarakat lainnya yang turun ke jalan menyuarakan tuntutan mereka di jembatan 2, Jalan Pesut, Sungai Dama, Jumat (14/2/2025).
Koordinator aksi, Dayat menyampaikan, aksi tersebut merupakan panggilan hati nurani dan tuntutan yang jelas. Mereka meminta agar pihak kepolisian segera menindak tegas pelaku dan mensterilkan lingkungan sekolah dari potensi ancaman serupa.
“Tuntutan kami sangat jelas, kami paham dan kami tahu bahwa proses penegakan hukum terus berjalan. Tapi kita perlu, kita minta untuk disterilkan dulu sekolahnya,” tegas Dayat.
Forum Pemuda Peduli Pendidikan Kota Samarinda
juga mendesak agar Kepala Sekolah SD bersangkutan dicopot dari jabatannya. Menurut mereka, kepala sekolah sebagai pemimpin memiliki tanggungjawab besar atas keamanan dan kenyamanan siswa di lingkungan sekolah.
“Kejadian ini bukan hanya soal kelalaian, tapi ini kelalaian dari pimpinan yang kemudian seakan-akan melakukan pembiaran,” ujar Dayat.
Dayat mengungkapkan, adanya dugaan, oknum guru yang melakukan pelecehan seksual adalah keponakan dari kepala sekolah SD tersebut. Hal itu tentu menimbulkan kekhawatiran akan adanya potensi konflik kepentingan dalam penanganan kasusnya.
Terpisah, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar melalui Kasat Reskrim Kompol Dicky Anggi Pranata, mengonfirmasi oknum guru yang bersangkutan telah ditahan dan akan segera dirilis.
“Saat diamankan di kediamannya , terduga pelaku tidak melakukan perlawanan, penangkapan itu dikarenakan ada demo masyarakat, dan juga untuk menjaga keamanan dan ketertiban,” jelas Dicky. (zul)
Editor: M Khaidir
