8 Rumah Rusak Parah Akibat Longsor di Samarinda

Busam ID
Upaya warga dibantu BPBD, Dinsos dan TNI-Polri saat merobohkan bangunan yang terdampak longsor di Jalan Kelapa Gading 19, Minggu (21/9/2025). Foto by Zulkarnain

Samarinda, Busam.ID – Bencana tanah longsor terjadi di Jalan Kelapa Gading 19, RT 37, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang. Peristiwa Minggu (21/9/2025). Itu menambah panjang daftar rumah yang terdampak, menjadikan total kini ada 8 rumah rusak parah dan tidak layak huni.

Menurut Ketua RT 37, Tamrin, pergerakan tanah di wilayah tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2019. ” Rumah pertama itu milik Bapak Z Amin, sekarang sudah rata dengan tanah,” jelas Tamrin. Ia menambahkan, bencana terus berulang dan merusak rumah demi rumah hingga kini mencapai 8 unit. Bahkan, ada 2 rumah lain yang terancam menyusul.

Tamrin menyebutkan penyebab utama longsor adalah dorongan tanah dari bukit yang terus bergerak, diperparah dengan aliran air dari kolam penampungan di area perumahan Taman Sejati. “Aliran airnya kencang dari Taman Sejati, yang dialirkan ke sini sebagai buangan. Ini tentunya sangat berpengaruh,” tambahnya.

Guna menghindari jatuhnya korban jiwa, warga dan pemilik salah satu rumah yang terdampak longsor berinisiatif merobohkan bangunan yang sudah miring. Hal itu dilakukan karena posisi bangunan sangat membahayakan bagi warga yang masih melintas di sekitar lokasi. “Jadi kami inisiatif, bagaimana kalau kita rebahkan sekaligus, karena masih ada yang melintas,” kata Tamrin.

Akibat longsor itu, seluruh penghuni 8 rumah yang rusak kini terpaksa mengungsi. Mereka menyewa tempat tinggal di berbagai lokasi.
Salah seorang korban, Jurayda, yang rumah sewaannya rusak parah, mengungkapkan kesedihannya. Jurayda menceritakan ia mengetahui kejadian setelah dihubungi oleh anaknya. “Waktu itu saya sedang di rumah anak saya. Pas ke sini, sudah ramai orang. Rumah saya sudah roboh di bagian belakang,” tuturnya.

Ia hanya bisa pasrah melihat bagian dapurnya hancur dan berupaya mengeluarkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan. “Barang-barang dikeluarkan semua. Banyak di dalam, kursi, kotak, dan lain-lain,” ucapnya.

Jurayda sendiri sudah tinggal di lokasi tersebut selama satu tahun. Meskipun sudah memiliki firasat dan rasa khawatir, ia tetap tinggal di sana atas anjuran suaminya. Saat ini, Jurayda dan keluarganya sementara mengungsi di rumah anaknya di kawasan Jalan Kadrie Oening.
“Sudah satu minggu ini saya menginap di rumah anak,” pungkas Jurayda. (zul)
Editor: M Khaidir

Baca berita BusamID seputar Kaltim, Samarinda dan lainnya melalui Google News

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *