Samarinda, Busam.ID – Kejadian longsor di M Said Gang 6 tidak hanya menjadi sorotan warga Samarinda, tetapi juga mendapatkan tanggapan dari para ahli.
Ir. Dana Adisukma, S.T., M.Sc., IAP, seorang Pengamat Perencanaan Wilayah dan Pengembangan Infrastruktur, memberikan pandangan mengenai kejadian tersebut.
Menurut Dana, secara umum, lokasi tersebut seharusnya tidak diperkenankan untuk pembangunan budidaya seperti rumah, toko, atau kantor.
“Alasannya terletak pada topografi kelerengan yang terlalu curam. Tanah jenis podsolik di sana kurang cocok untuk dipasangi pondasi pancang tanpa perkuatan tebing yang memadai,” ucapnya pada Busam.ID, Sabtu (30/12/23).
“Hasil uji geoteknik, uji sondir, uji tanah harus dilakukan dengan baik dan benar sehingga membuktikan dapat dilakukan pembangunan perumahan atau tidak,” tambah Dana.
Ia juga menyampaikan dugaan bahwa lokasi yang disegel dipilih karena dianggap lebih mudah ditembuskan ke Bukit Mediterania.
“Sebagai informasi, perumahan ini setahu saya direncanakan akan ditembuskan ke perumahan Bukit Mediterania karena merupakan satu grup perusahaan pengembang,” ungkapnya.
Dari sudut pandang ini, Dana menyatakan bahwa izin AMDAL dan PBG seharusnya tidak dapat diterbitkan.
Ia menjelaskan bahwa proses pembuatan AMDAL melibatkan tim penilai dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan izin AMDAL diterbitkan oleh Pemkot melalui DLH dan DPMPTSP.
“Kemudian rekomendasi diterbitkan oleh DLH (AMDAL) dan PBG oleh Bidang Cipta Karya Dinas PUPR melalui Tim Penilai Ahli (TPA) PBG,” tambahnya.
Pernyataan Dana ini menyoroti potensi pelanggaran terkait AMDAL dan PBG dalam pembangunan di lokasi tersebut, yang dapat menjadi fokus evaluasi lebih lanjut oleh pihak berwenang.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Samarinda, Desy Damayanti mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi bersama DLH atas perintah Wali Kota Samarinda yang menginginkan hasil analisis, hal apa saja yang diabaikan oleh pihak pengembang atas proyek tersebut sehingga terjadinya longsor walaupun sudah dipasang Geoframe dan proses perizinan lainnya.
“Masih kita koordinasikan, nanti jika hasil analisisnya sudah keluar akan kita buka,” tulis Desy via Whatsapp. (RYAN)
Editor : A Risa




 
									





