Samarinda, Busam.ID – Banjir di Kota Samarinda sudah menjadi sesuatu yang lumrah namun juga i momok bagi masyarakat di musim penghujan. Salah satu kawasan yang kerap menjadi langganan banjir, adalah wilayah RT 14 Rapak Dalam Loa Janan Ilir. Setiap turun hujan, meski rintik, wilayah ini segera digenangi air.
Praktis, warga RT 14 Rapak Dalam selalu terganggu aktivitasnya di kala musim penghujan. Dengan kondisi tersebut, jajaran pengurus RT 14 Rapak Dalam pun berinisiatif untuk aktif dalam pengajuan jatah pembangunan. Mereka mengajukan prioritas pembangunan di wilayahnya dalam peningkatan drainase.
Ketua RT 14 Rapak Dalam Muhammad Nasir (50) menjelaskan, aspirasi warganya yang diwakili pengurus RT 14 ditanggapi serius oleh Pemkot Samarinda. Saat ini di lingkungan RT yang dipimpinnya sedang dilakukan pengerjaan saluran drainase sepanjang 381 meter.
“Sudah hampir selesai 135 meter, sisanya 246 meter akan dilanjutkan kemudian,” terang M Nasir.
Menurut pria berperawakan gemuk ini, lingkungan RT-nya jadi langganan banjir karena merupakan jalur air dari Perumahan Gemilang. Dengan kondisi drainase yang belum layak, akhirnya banjir tak dapat dicegah ketika musim penghujan tiba.
“Peningkatan drainase ini darurat sekali, sebab tempat saya jadi langganan banjir,” imbuhnya.
Menurut Nasir, peningkatan drainase di lingkungan RT-nya adalah bagian dari Program Penanganan Banjir yang digelontorkan Pemkot. Selain peningkatan fasilitas drainase, pengerukan anak sungai yang ada di kawasan Perumahan Gemilang saat ini, merupakan bagian program tersebut.
“Kalau di Perumahan Gemilang saat ini sedang dilakukan pengerukan anak sungai. Selama ini jika anak sungai di sana meluap, di tempat kami pasti kena imbasnya tergenang banjir,” papar Nasir.
Ditambahkan, selain berharap program pemerintah dalam penanganan banjir, pihaknya menggalakkan gotong royong di lingkungan RT 14 Rapak Dalam. Gotong royong melibatkan seluruh warganya, membersihkan saluran drainase dari berbagai sampah. Sehingga ketika musim penghujan tiba, aliran air dapat berjalan lancar tidak meluap ke jalan menimbulkan banjir.
“Gotong royong kami lakukan tiap minggu. Supaya semua warga di RT 14 ini tahu seperti apa kondisi lingkungannya, jadi timbul semangat untuk menjaga,” tandas Nasir. (kn/tw/an)
