Samarinda, Busam.ID – Merasa curiga, Peny Yunita (30) tidak terlihat selama tiga hari, Bukhari pedagang jajanan di Jalan Pasundan mendatangi kos-kosan wanita tersebut di Jalan KS Tubun Dalam Gang perum Bhimex RT 12 nomor 47 Kelurahan Sidodadi Kecamatan Samarinda Ulu Senin (22/5/2023) kira-kira pukul 15.00 Wita.
Peny dikenal baik oleh Bukhari dan keluarganya, karena sering bon makan yang dibayar setelah jatah kirimannya masuk.
Karena kuatir terjadi sesuatu, Bukhari kemudian mengajak warga sekitar untuk melakukan pemeriksaan di mana wanita tersebut tinggal.
Saat membuka pintu yang tidak terkunci itu, terlihat jelas wanita tersebut sudah dalam keadaan tidak bernyawa dengan posisi melintang di atas ranjangnya ukuran 1×3 meter. Mirisnya Peny meninggal dalam kondisi tanpa busana sehelai pun melekat di tubuhnya.
Melihat kejadian tersebut, warga langsung melaporkannya ke ketua RT setempat yang selanjutnya diteruskan ke Bhabinkamtibmas dan Babinsa Kelurahan Sidodadi.
“Biasanya anak (korban Peny) itu datang ke warung saya minta makan, hanya saja dalam 3 hari ini dia tidak terlihat, makanya tadi saya ingin cek. Karena dia cewek saya tidak berani sendiri, saya kemudian ajak warga untuk memeriksanya dan ternyata udah meninggal,” terang Bukhari kepada Busam.ID.
Bukhari menjelaskan kalau Peny memiliki keluarga di Kalimantan Utara dan kerap dikirimi uang oleh orang tuanya.
“Dia biasanya pinjam hp istriku buat telepon keluarganya di Kaltara, minta dikirimkan uang untuk kebutuhan makan sehari-hari, kalau sudah dikirim dia (korban) tinggal ambil di ATM,” ceritanya Bukhari.
Kemudian istri Bukhari menghubungi pihak keluarganya di Kaltara untuk memberitahukan kondisi korban dan rencananya besok (Selasa-23/5/23) keluarga korban akan berangkat ke Samarinda.
Sementara itu, pemilik rumah kontrakan Muhim mengatakan jika korban mengontrak di tempatnya sudah sekitar 4 tahun.
“Kata kakak saya, dia sudah sekitar 3 tahun ini tidak bayar kos dan sempat kami usir namun tidak mau keluar. Dia sering terlihat makan di warung depan sana dekat toko,” ucap Muhim (30).
Muhim mejelaskan, kesehariannya korban tidak bekerja dan hanya berjalan kesana-kemari saja.
“Dia sering marah-marah tidak jelas sehingga membuat yang mengontrak di kamar atas jadi tidak betah. Kamar di atas ada 3 yang berisi cuma 1 sedangkan yang meninggal ini di kamar bawah,” ucapnya.
Pihak inafis yang berada di lokasi usai melakukan identifikasi terhadap jasad tersebut langsung mengevakuasi ke RSUD Abdul Wahab Syahrani guna pemeriksaan lebih lanjut. (Zul)
Editor : Ani Risa
#samarinda #kaltim #balikpapan #tenggarong #kalimantantimur #berau #mahakamulu #bontang #kukar #kutaikartanegara #kutaitimur #kutim #kutaibarat #kubar #viral