Samarinda, Busam.ID– Sekretaris Provinsi Daerah (Sekprov) Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni menyebut, komoditas ekspor Bumi Etam makin beragam, di luar komoditas migas dan batubara.
Komoditas ekspor di luar migas dan batubara tersebut, atau dari produk pertanian dan hasil usaha kehutanan, berupa batu damar, kemiri, gula aren, produk turunan dari pohon gaharu, arang kayu halaban, lada, pisang, coklat, bungkil sawit, cangkang sawit dan keratom, kedepan akan dijadikan komoditas ekspor unggulan dan dipromosikan seluas-luasnya.
Sri menyebut, bahkan untuk keperluan tersebut, pihaknya telah berdiskusi dengah Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Kaltim Heni Purwaningsih, pejabat dari Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim, Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim, DPMPTSP Provinsi Kaltim, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kaltim, Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) Kaltim beserta anggotanya.
“Pemprov juga mengundang para pelaku ekspor yang bergerak di sektor komoditi seperti batu damar, kemiri, gula aren, produk turunan dari pohon gaharu, arang kayu halaban, lada, pisang, coklat, bungkil sawit, cangkang sawit dan keratom,” ucapnya.
Menurut Sri, dalam diskusi tersebut, dirinya dan pejabat pemerintah lainnya, mendengarkan permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha dalam sektor perkebunan, pertanian dan kehutanan.
“Diskusi juga berhasil menjembatani komunikasi antara pelaku ekspor dengan instansi terkait di sektor hulu serta mensinergikan program kerja antara sektor hulu dan hilir guna memastikan keberlanjutan ekspor komoditi unggulan nonmigas dan nonbatubara Kaltim,” jelasnya.
Disebutkan, dalam memajukan ekspor komoditi baru yang didesain jadi komoditas unggulan tersebut penting sinergi antar dinas terkait.
“Potensi besar Kaltim harus dikelola secara optimal dan jangan sampai kendala yang ada tidak terselesaikan karena ego sektoral,” tegasnya.
Terakhir, Sri dalam diskusinya, juga menyampaikan pendekatan lebih lanjut perlu dilakukan terhadap komoditas yang belum mendapatkan perhatian maksimal, sehingga potensi tersebut dapat berkembang menjadi komoditas ekspor yang unggul.
Hasil diskusi ini diharapkan dapat menjadi masukan penting bagi rencana kerja tahun mendatang, terutama dalam menyesuaikan program kerja instansi terkait dengan kebutuhan pasar, sehingga dampak ekonomi yang dihasilkan dapat lebih maksimal untuk kesejahteraan masyarakat Kaltim.
(adit/adv/diskominfokaltim)
Editor : arisa