Samarinda, Busam.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di bawah kepemimpinan Rudy Mas’ud dan Seno Ajimematok target ambisius: swasembada pangan! Target ini bukan sekadar wacana, tapi mulai dirancang serius usai kunjungan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ke Benua Etam awal Mei lalu.
“Kami optimis Kaltim bisa mandiri secara pangan. Tak perlu lagi bergantung pada suplai dari luar daerah,” tegas Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji.
Produksi pangan Kaltim saat ini telah mencapai 3,8 juta ton dari berbagai sektor pertanian. Angka ini masih bisa ditingkatkan—asal pengelolaannya didukung infrastruktur yang mumpuni.
“Fokus kami adalah memperkuat jaringan irigasi dan mengatasi persoalan klasik: air,” ucapnya.
Meski sungai-sungai besar mengalir di Kaltim, nyatanya saat kemarau, banyak sawah justru kekeringan karena air tak sampai ke lahan. Untuk itu, pemerintah menggulirkan solusi: penyediaan pompa air di titik-titik rawan kekeringan agar petani tetap bisa panen maksimal.
Selain itu, dibuka opsi cetak sawah baru di lokasi yang lebih dekat ke sumber air alami agar distribusi air lebih terjamin. Bahkan, Kementerian Pertanian siap mendukung penuh dengan menggelontorkan Rp500 miliar untuk pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan) di Kaltim.
Bagi investor yang tertarik, Pemprov Kaltim siap membuka lahan 500 hingga 6.000 hektare untuk pengembangan pertanian modern.
“Kami sangat terbuka bagi pemodal. Kalau ada yang serius ingin berinvestasi, lahannya kami siapkan,” ujar Seno.
Saat ini, dari total sekitar 46 ribu hektare lahan sawah di Kaltim yang tersebar di Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, dan Kutai Barat, hanya 26 ribu hektare yang masih aktif. Artinya, masih ada potensi besar yang bisa dioptimalkan untuk mewujudkan mimpi Kaltim sebagai lumbung pangan baru Indonesia.(Adit/adv/diskominfokaltim)
Editor: M Khaidir
