Samarinda, Busam.ID – Sungai Karang Mumus (SKM) tampak lebih ramai dari biasanya, Rabu (19/11/2025). Sejak pagi, ratusan peserta dari berbagai instansi sudah memadati bantaran sungai. Mereka datang membawa karung, serokan, hingga perahu kecil, untuk turun langsung mengangkut sampah dalam agenda Gerakan Bersih Sungai yang diinisiasi Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Samarinda.
Aksi ini menjadi salah satu rangkaian peringatan Hari Bakti Kementerian PU ke-80. Tak hanya melibatkan pemerintah provinsi dan kota, kegiatan juga diramaikan komunitas peduli lingkungan serta relawan lintas kelompok.
Kolaborasi besar itu menunjukkan bahwa persoalan sampah sungai bukan lagi beban satu instansi, melainkan tanggung jawab bersama.
Kepala BWS Kalimantan IV, Andri Rachmanto, menegaskan kegiatan ini jauh dari sekadar ritual tahunan.
“Sampah yang menumpuk di saluran membuat aliran air tersumbat, bahkan bisa membendung air saat hujan deras. Dampaknya banjir di hulu. Karena itu, kesadaran masyarakat adalah kunci,” tegasnya.
Plt Kepala DLH Kota Samarinda, Suwarso, menilai aksi bersih sungai membawa nilai edukasi penting bagi masyarakat. Salah satunya melalui rencana penimbangan total sampah yang dikumpulkan, untuk menunjukkan beban besar yang setiap hari harus ditanggung sungai akibat pembuangan sembarangan.
“Gerakan ini bukan hanya turun, pungut, lalu pulang. Kalau kita buang sampah ke sungai, dampaknya kembali ke kita. Banjir, pencemaran, bau, semuanya kembali ke masyarakat,” ujarnya. (zul)
Editor: M Khaidir


