Samarinda, Busam.ID – Dalam rangka mengurangi tingkat pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur, Pemprov (Pemerintah Provinsi) Kaltim kini telah berupaya agar dapat memperluas kesempatan kerja dengan meningkatkan kompetensi dan juga produktivitas tenaga kerja.
Kelapa Bappeda (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah), Yuliando juga mengatakan akan fokus di sektor pendidikan dan pelatihan vokasi yang nantinya akan bekerja sama dengan industri.
“Untuk hal tersebut tentunya pihak Pemerintah akan terus melakukan upaya, selain meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, nanti kita akan bekerja sama dengan pihak industri. Hal itu nantinya akan berkaitan dengan lulus SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang sudah siap kerja, namun masih banyak yang belum mendapatkan pekerjaan,” paparnya kepada awak media baru-baru ini.
Selain itu, pihaknya akan melakukan penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja sekaligus melindungi tenaga kerja serta pengembangan sistem pengawasan ketenagakerjaan.
“Pemerintah dalam hal ini Pemprov Kaltim akan mengembangkan hubungan industrial dan peningkatan jaminan sosial tenaga kerja,” sambungnya.
Yuliando juga menjelaskan targetnya dalam mengurangi tingkat pengangguran dengan meningkatkan mutu dan daya saing tenaga konstruksi. Oleh karena itu, penyelenggaraan pelatihan tenaga ahli konstruksi juga akan makin ditingkatkan.
“Satu pelatihan yang sudah terlaksana adalah yang diselenggarakan oleh Dinas PUPR-PERA Kaltim. Pelatihan tenaga ahli konstruksi pada tahun lalu terlaksana di Balikpapan. Tujuannya untuk mempersiapkan tenaga ahli Kaltim dalam pembangunan IKN Nusantara,” cetusnya.
Diketahui, mengutip data dari BPS (Badan Pusat Statistik) Kaltim, pada bulan Agustus 2022 lalu TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) di Kaltim capai 5,71 persen, angka tersebut diklaim menurun 1,12 poin dibanding Agustus 2021.
Pada Agustus 2022, penduduk yang bekerja di Kaltim tercatat adalah sebanyak 1.746.920 orang, naik sebanyak 26.560 orang dari Agustus 2021.
Peningkatan jumlah tenaga kerja terbesar ada di bidang transportasi dan pergudangan yakni sekitar 25 ribu orang.
(ADV/RWT/RY/DISKOMINFOKALTIM)
Editor : Risa Busam,ID
