Samarinda, Busam.ID – Rekayasa lalu lintas (Lalin) di Simpang 5 Gunung Lingai akhirnya diputuskan. Titik yang kerap jadi biang kemacetan itu akan diatur ulang lewat pemasangan barrier dan pembatasan arus kendaraan.
“Untuk jangka pendek, kita akan memasang barrier di sisi Jalan PM Noor dan sisi D.I. Panjaitan arah Alaya. Dari arah Gunung Lingai, yang boleh masuk ke persimpangan hanya roda dua. Roda empat kita alihkan ke Jalan Tridharma,” jelas Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, Hotmarulitua Manalu, usai rapat di Kantor BPKAD, Rabu (12/11/2025).
Dishub juga berkoordinasi dengan Dinas PUPR untuk memperbaiki Jalan Tridharma dan menambah pagar pengaman di tepi jalur yang berbatasan dengan sungai. “Beberapa waktu lalu sempat terjadi kecelakaan karena tidak ada pagar pembatas antara jalan dan sungai. Jadi itu akan segera kita pasang,” tambahnya.
Secara teknis, sebanyak 45 barrier beton disiapkan, 25 unit di sisi PM Noor dan 20 unit di sisi D.I. Panjaitan arah Alaya. “Satu barrier panjangnya satu meter, jadi total sekitar 45 meter. Tujuannya memecah arus agar kendaraan dari D.I. Panjaitan–Sentosa tidak langsung masuk ke Gunung Lingai, melainkan berputar lewat PM Noor,” terangnya.
Roda 2 dari Gunung Lingai juga akan diarahkan berputar ke arah Alaya, bukan langsung ke D.I. Panjaitan 1 atau Sentosa.
Untuk jangka menengah dan panjang, rekayasa ini akan diikuti pembebasan lahan dan peningkatan infrastruktur jalan. “Termasuk dua jembatan yang jadi hambatan arus, yaitu Jembatan Mati dan jembatan di Sungai Karang Mumus.
Jalur dari Simpang Sempaja ke PM Noor itu lebar, tapi menyempit di jembatan. Itu sudah jadi catatan untuk ditangani PUPR kota, provinsi, maupun pusat,” tutupnya. (uca)
Editor: M Khaidir


