Samarinda, Busam.ID – Seorang siswi Sekolah Dasar (SD) menjadi korban perundungan oleh sekelompok remaja di kawasan Kecamatan Loa Janan Ilir, Jumat sore (2/5/2025).
Aksi perundungan atau bullying tersebut terungkap setelah sebuah video berdurasi 48 detik yang memperlihatkan kejadiannya viral di media social (Medsos). Dalam video itu, korban tampak diintimidasi secara verbal dan fisik oleh sejumlah remaja. Korban yang mengenakan pakaian merah terlihat tidak berdaya saat menerima perlakuan kasar dari para pelaku.
Ayah korban, Junaidi menceritakan, awalnya anaknya dijemput oleh 2 orang remaja sebelum akhirnya dikeroyok oleh 5 hingga 7 orang lainnya. “Anak saya lagi di rumah, duduk di sofa bersama saya, kemudian ia menerima pesan WhatsApp, kemudian dia keluar rumah dan langsung dibawa 2 orang. Ketika sampai di lokasi kejadian, sudah ada banyak orang menunggunya.
Saat tiba di lokasi, belum sempat turun dari motor langsung dijambak rambutnya, lantas diseret. Kondisi anak saya saat ini mengalami trauma mendalam, lihat orang saja langsung menangis karena ketakutan,” ujar Junaidi dengan nada sedih.
Lebih lanjut, Junaidi mengungkapkan, anaknya mengalami lebam di beberapa bagian tubuhnya, seperti paha yang bekas diinjak-injak dan punggung yang dipukuli dengan menggunakan alat balok.
“Saya tidak menyangka kejadian seperti itu. Langkah selanjutnya, sebagai orang tua, saya keberatan. Tapi untuk sekarang saya ingin kesembuhan anak saya dulu. Tapi masalah hukum, saya serahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian. Saya sebagai orang tua, tetap mau dilanjutkan proses hukum yang berlaku kepada para pelaku pengeroyokan, agar diproses seadil-adilnya,” tegasnya.
Menanggapi laporan tersebut, Polsekta Samarinda Seberang langsung bergerak. 9 remaja langsung dibawa ke Mapolsekta untuk dimintai keterangan. Kapolsekta Samarinda Seberang, AKP Baihaki menjelaskan, kesemua remaja yang diamankan masih di bawah umur.
“Terkait dengan terjadinya pengeroyokan yang viral di wilayah hukum Polsek Samarinda Seberang, kami menerima informasinya pukul 14.30 Wita. Setengah jam kemudian, kita kerahkan Unit Reskrim Polsek Samarinda Seberang untuk mendatangi TKP,” jelas Baihaki.
Lebih lanjut, AKP Baihaki mengatakan, korban telah diperiksa di rumah sakit oleh Unit Reskrim dan saat ini sudah kembali ke rumah. Pihaknya juga telah mengamankan 9 orang yang berstatus saksi untuk dimintai keterangan dan diinterogasi terkait peran masing-masing dalam kejadian tersebut.
“Karena kalau yang ada di video itu kan tidak semua melakukan pemukulan maupun penendangan, hanya beberapa orang. Itu yang masih kita dalami,” imbuhnya.
Terkait motif, Baihaki mengungkapkan adanya 2 dugaan awal. Pertama, ketersinggungan di medsos berupa saling ejek yang berujung pada pertemuan yang berujung pengeroyokan. Kedua, adanya dugaan korban merebut pacar salah satu pelaku. Namun, kedua motif masih dalam pendalaman pihak kepolisian.
Mengingat, baik korban maupun para terduga pelaku masih di bawah umur, Baihaki menegaskan pihaknya akan berhati-hati dalam menangani kasus tersebut. Penyelidikan juga akan melibatkan pihak psikolog anak dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Samarinda. (zul)
Editor: M Khaidir