Samarinda, Busam.ID – Warga Jalan Hasan Basri gang 2 RT 27, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang Samarinda, Kamis (24/11/2022) malam dikejutkan dengan aksi nekat seorang pemuda bernama Muhammad Riski Santoso.
Pemuda berusia 24 tahun tersebut nekat menceburkan dirinya ke Sungai Karang Mumus (SKM) sekitar pukul 00.05 Wita saat dirinya dalam kondisi seperti “kerasukan”.
Akibatnya pemuda tersebut hilang terbawa arus dan menghilang di SKM hingga saat ini.
Sumarlan, paman korban saat ditemui Busam.ID di lapangan mengatakan, kejadian berawal saat dirinya ditelpon oleh rekan sekerja korban sebagai buruh bangunan di Jalan Wijaya Kusuma Samarinda.
“Saya ditelpon oleh temannya bahwa korban sedang sakit dan perlu istirahat. Saya diminta untuk menjemputnya,” terang Sumarlan.
Kemudian dia menjemput korban yang saat itu dalam kondisi mengamuk di tempat kerjanya.
Dengan menggunakan sepeda motor dan berboncengan tiga, dimana korban duduk ditengah.
Sesampainya di rumah, korban kembali mengamuk dan berguling-guling di jalanan depan rumahnya dan keluarga dan warga sekitar berusaha menenangkan korban.
“Saat kami berusaha menenangkannya, korban kemudian berdiri dan sempat bersikap seperti orang sedang memeragakan silat. Korban kemudian sambil memegangi celananya seolah-olah mau kencing mengarah ke jembatan dan tiba-tiba langsung loncat ke sungai,” jelas Sumarlan.
Korban sempat terlihat berenang menyebrangi sungai tersebut dan kembali lagi berenang ke jembatan.
Namun saat di pertengahan korban kemudian tenggelam.
“Sempat kami lihat tangannya di dekat pohon kelapa dan coba diselamatkan warga namun korban terlepas dan menghilang,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Basarnas Balikpapan Melkianus Kotta melalui Koordinator Lapangan Andi Irawan menjelaskan, pihaknya langsung menuju lokasi setelah mendapat laporan.
“Usai menerima laporan orang tenggelam, anggota rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan dengan 5 peronil langsung menuju lokasi kejadian sekitar pukul 06.00 Wita,” kata Andi.
Dibantu TNI-Polri, BPBD Kota Samarinda, Disdamkar Kota Samarinda dan relawan gabungan, Basarnas kemudian melakukan penyisiran di Sungai Karang Mumus tersebut.
“Kami melakukan penyisiran di sungai tersebut dengan radius satu kilometer, namun hingga pukul 17.00 Wita korban belum kami temukan,” jelas Andi.
Untuk pencarian korban dihentikan sementara dan akan dilanjutkan pencarian pada besok pagi. (zul)
Editor: Redaksi BusamID












