Petani Ungkap Cara Menanam Cabai agar Bertahan di Musim Kemarau

Busam ID
Pertanian cabai. (Istimewa)

Samarinda, Busam.ID – Salah satu tantangan bagi para petani yaitu saat memasuki musim kemarau. Sebab lahan pertanian rentan dilanda kekeringan sehingga tak jarang para petani mengalami gagal panen.

Namun tidak bagi salah seorang petani, Nirmal Aziz yang mengembangkan budidaya tanaman cabai di Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara. Dirinya tak segan mengungkapkan cara menanam cabai agar bisa bertahan lama saat musim kemarau.

Menurutnya tanaman cabai bisa bertahan lama tergantung perawatan. Terlebih perananan pemerintah daerah saat ini sudah sangat membantu para petani lokal dalam memberikan bibit.

“Kendala kami di sini cuman air. Kemarin juga sempat memakai air PDAM pada awal-awal penanaman. Daripada kita gagal, kerugian juga besar, mending kita pakai air PDAM,” ucapnya, Senin (25/11/2024).

Selama ini menarapkan sistem penanaman semi modern berupa metode irigasi tetes selang drip. Sebab ada bantuan bibit yang ia dapatkan dari pemerintah sehingga ia hanya perlu rutin melakukan perawatan.

“Selain bibit, kami juga dibantu mengurus dengan berbagai obat-obatan tanaman, sama pupuk sebagian. Kita cuman nambahin kayak obat-obatan,” terangnya.

Nirmala mempunyai luas lahan dua hingga empat hektare, kemudian mendapat bantuan bibit sebanyak 10 ribu pohon cabai. Delapan ribu bibit cabai ditanam dan dua ribu pohon digunakan sebagai sulaman bagi tanaman cabai yang mati akibat cuaca yang sangat panas.

Ia menerangkan, masa pertumbuhan yang dibutuhkan cabai sampai dengan menghasilkan buah sekitar 100 hari. Sedangkan untuk satu kali panen bisa mendapat dua kuintal cabai.

“Kalau rata-rata satu pohon cabai yang sehat, maksimal bisa dapat satu kiloan,” bebernya.

Kata dia, ada beberapa tantangan dalam bertani cabai meliputi layu pusarium (jamur tanah) yang bisa mengakibatkan pohon cabai mati, lalat buah membuat buah busuk dan berwarna hitam, dan juga trip atau kutu kebul yang bisa mengakibatkan daun tanaman cabai menggulung.

“Kami berharap yang paling utama itu solusi untuk pengairan pertanian seperti embung ataupun waduk, supaya petani bisa melewati musim kemarau dengan tenang,” tutupnya. (ody/adv/distanakkukar)

Editor: Lisa

Baca berita BusamID seputar Kaltim, Samarinda dan lainnya melalui Google News

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *