Balikpapan, Busam.ID – Rencana pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi diperkirakan akan mendorong tingkat inflasi. Perkiraan itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan R. Bambang Setyo Pambudi.
Diantaranya adalah rencana penyesuaian subsidi BBM itu selesainya masa panen di tengah kondisi cuaca yang kurang kondusif sehingga berpotensi mengganggu produktivitas tanaman pangan pada periode tanam di masa mendatang.
“Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan terus bersinergi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi, serta memperkuat koordinasi guna menjaga inflasi tetap rendah dan stabil,” kata Bambang, Kamis (1/9/2022).
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa bijak dalam berbelanja untuk menjaga inflasi tetap rendah dan stabil.
Hal itu merupakan perwujudan komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga dan penguatan koordinasi dengan kebijakan Pemerintah Daerah guna menjaga inflasi 2022 sesuai kisaran targetnya 3,0 persen±1.
Ia menerangkan berdasarkan laporan perekonomian di bulan Agustus 2022, Kota Balikpapan mengalami deflasi sebesar 0,33 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan Juli 2022 yang mengalami inflasi sebesar 0,53 persen (mtm).
Sementara secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan tercatat sebesar 5,53 persen (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional (4,69 persen-yoy) dan dibandingkan Kalimantan Timur (4,95 persen-yoy). Inflasi tahunan Kota Balikpapan tersebut berada di atas rentang target inflasi tahun 2022 sebesar 3,0 persen±1.
Deflasi pada bulan laporan disebabkan oleh penurunan harga pada kelompok transportasi yang memberikan andil -0,44 persen (mtm).
Deflasi pada kelompok ini didorong oleh penurunan tarif angkutan udara di tengah penambahan jumlah armada pesawat, serta rute dan frekuensi penerbangan yang meningkatkan supply tiket.
Selain itu, deflasi juga didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang disebabkan oleh banyaknya pasokan komoditi cabai rawit, bawang merah, dan tomat di tengah masa panen.
Deflasi juga disumbang oleh kelompok minyak goreng yang kian menunjukan penurunan harga seiring dengan melimpahnya pasokan di pasar.
Di sisi lain, beberapa komoditas makanan mengalami inflasi antara lain air kemasan, rokok kretek filter, pasir, bahan bakar rumah tangga, dan batu bata di tengah tingginya permintaan. (man)
Editor: Redaksi BusamID