Balikpapan, Busam.ID – Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud menekankan pentingnya penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang tepat sasaran sebagai upaya mengatasi antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Dalam strategi yang direncanakan, SPBU yang menjual bahan bakar bersubsidi akan dipindahkan lebih dekat ke pusat kota, sementara SPBU non-subsidi akan ditempatkan di luar kota. Tujuannya adalah untuk mengurangi kemacetan dan antrean yang kerap mengganggu pengguna jalan.
“Alhamdulillah, untuk Kalimantan Timur, penambahan BBM subsidi sudah naik lebih dari 4 persen. Mestinya tidak ada kendala, tinggal bagaimana mengaturnya, karena hampir semua SPBU bisa menjual BBM bersubsidi,” jelas Rudy, Rabu (12/3/2025).
Rudy menggarisbawahi, permasalahan utama bukan pada Pertamina, melainkan pada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) yang menetapkan kuota subsidi, termasuk LPG. Pertamina hanya bertugas mendistribusikan sesuai arahan teknis yang diberikan.
Namun, ia mengakui penyalahgunaan BBM bersubsidi untuk kepentingan industri masih sering terjadi, meski seharusnya hanya diperuntukkan bagi masyarakat umum.
Pemprov Kaltim berencana melakukan koordinasi lebih lanjut dengan BPH Migas guna memastikan distribusi BBM bersubsidi dapat berjalan lebih efektif dan tepat sasaran. (Muhammad M)
Editor: M Khaidi