Samarinda, Busam.ID – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie (AWS) merupakan salah satu rumah sakit rujukan nasional dari 14 rumah sakit di Indonesia yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
RSUD AWS sendiri merupakan rumah sakit kelas A (kelas paling tinggi) di Indonesia. Hal itu dibeberkan oleh Direktur RSUD AWS dr David Hariadi Masjhoer Sp.OT M.K.M (MARS) dalam podcast Tea Time garapan Busam.id bekerjasama dengan Diskominfo Kaltim.
Dalam kesempatan tersebut, dr David menyampaikan terkait pelayanan RSUD AWS yang mungkin hingga hari ini masih terdapat keluhan di tengah masyarakat.
“Selama ini ada dua yang jadi keluhan, yakni IGD dan rawat jalan. Untuk IGD, yang jadi keluhan selama ini yaitu lambatnya penanganan dan lambatnya pasien masuk. Nah, yang masyarakat tidak ketahui itu untuk penanganan ada 5 kriteria,” ucapnya.
Untuk IGD kami sejatinya punya respawn time yakni 5 menit pasien sudah harus kontak dengan petugas. Hanya saja, karena ada 5 kriteria ini, kami harus memilih mana yang lebih dulu diperlukan penanganan.
dr David melanjutkan, untuk rawat inap sendiri sama halnya dengan IGD, karena banyaknya pasien masuk tentu membutuhkan waktu yang sedikit lama.
“Saat ini kami tengah mendorong dokter spesialis untuk sekolah agar dapat sertifikasi. Misalnya untuk dokter spesialis jantung kita punya 5 hanya saja untuk yang punya sertifikasi hanya 2. Oleh sebab itu kita fokus untuk meningkatkan hal ini,” sampainya.
Terakhir, dr David juga menyampaikan terkait masterplan gedung pandurata yang saat ini tengah berproses dibangun. Dirinya optimis tahun 2026 dapat beroperasi untuk menambah kuota pasien untuk dapat rawat inap. Dan tidak ada lagi pasien menumpuk.
“Selain itu, saya juga berpesan agar para orang tua menjaga makanan dan minuman anak-anaknya. Hal itu karena anak-anak saat ini banyak yang terkena diabetes dan gagal ginjal yang diakibatkan oleh snack dan minuman yang mengandung gula tinggi,”tutupnya. (Adit)
Editor: M Khaidir