Samarinda, Busam.ID – Ribuan Driver Ojek Online yang tergabung dalam Aliansi Mitra Kaltim Bersatu (AMKB) menggelar aksi damai di depan Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (20/9/2023).
Mereka menuntut penyamarataan harga terkait tarif mengantar makanan, barang maupun penumpang kepada pihak aplikator.
Jumlah mereka hingga ribuan rupanya tak hanya dari Samarinda, tapi ada juga yang datang dari Bontang, Tenggarong, Berau, dan Balikpapan dengan tuntutan yang sama.
Ketua Pengurus Pusat Tepian Driver Online (PP TDO) Yohanes Breakhman mengungkapkan, pihaknya meminta agar semua tarif aplikator itu sama.
“Tuntutan kami terkait masalah penyamarataan harga yang sudah ditetapkan dengan SK Gubernur. Dan untuk roda dua mengenai tarif pengantaran makanan dan barang yang terlalu murah. Jadi kami mau harganya sama seperti antar penumpang,” ucapnya, Rabu (20/9/2023).
Menurutnya, dalam SK Gubernur itu, batas tarif terbawah Rp 5 ribu hingga Rp 7,7 ribu. Namun ketiga aplikator belum menjalankan hal tersebut meski SK Gubernur telah diterbitkan.
“Saya minta aplikator tidak lagi membeda-bedakan harga. Ditambah lagi dengan adanya promo-promo inilah yang membunuh teman-teman mitra driver khususnya untuk di Kalimantan, saya harap tidak ada lagi promo-promo di bawah tarif yang sudah ditentukan dan semua harus sama, tinggal persaingan secara sehat saja” jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim Yudha Pranoto mengatakan, para driver ini meminta untuk dihapuskan terkait promo yang tarifnya jauh di bawah tarif normal dan penyamarataan harga.
Untuk yang roda 4 sudah Gubernur tandatangani pertanggal 19 September. Pihaknya pun akan mengusahakan untuk mengambil jalan terbaik untuk kasus ini.
“Hanya saja untuk roda dua itu wewenangnya di Kementerian dan kami tidak bisa memaksa untuk itu. Dan setelah ini kita akan bertemu Pak Wagub untuk melaporkan hasilnya. Dan dalam 2×24 jam kami akan meminta untuk dihentikan dulu promonya kepada aplikator sini dan kami akan buat suratnya,” paparnya. (Adit)
Editor: M Khaidir