Solo, Busam.ID – Kampung Batik Laweyan merupakan kawasan sentra Batik di Kota Solo dan sudah ada sejak zaman kerajaan Pajang tahun 1546 M.
Kawasan ini sempat meraih kejayaannya pada tahun 1970an, Kampung Batik Laweyan didesain dengan konsep terpadu, selain batik, Kampung Batik Laweyan juga menyimpan kekayaan arsitektur Jawa kuno.
Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam “Semarak Wisata Kaltim 2022” berkesempatan mengunjungi Kota Solo, Sabtu (3/12/2022), salah satunya ke Kampung Batik Laweyan, Kadispar Kaltim, Ahmad Herwansyah mengaku terinspirasi dari Kampung Batik Laweyan, dan ingin menirunya agar ada di Kaltim.
“Saya ingin di Kaltim ada seperti Kampung Batik Laweyan ini, kebetulan ini ada Kades dari Desa Wisata tiga danau, salah satunya Muara Enggelam, dan semoga ke depannya akan terealisasi, ada kegiatan membatik di desa wisata kita kan menarik juga,” ucapnya.
Dijelaskan Iwan, ia bahkan berencana untuk mendatangkan langsung pembatik dari Solo untuk melatih dan membimbing teman-teman di Kaltim dan nanti bisa sampaikan langsung saja sama Bu Lina.
“Kita kan ada yang namanya Pelatihan peningkatan SDM Ekonomi Kreatif, saya berharap ini dapat tepat sasaran, dan bagi pelaku usaha apa yang kurang bisa disampaikan, dan kita akan akomodir itu kedepanya, ” tambah Kasi Kemitraan SDM dan Parekraf, Herlina Eka Yanti
Dan ke depanya Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim akan membuat program seperti pelatihan pembuatan Lilin malam yang merupakan salah satu bahan dasar untuk membatik.
Dan juga untuk Kain kedepanya akan diusahakan bekerja sama dengan pihak terkait untuk permasalahan supply, seperti diketahui Kain bahan dasar Batik di Kaltim masih menjadi permasalahan dikarenakan kelangkaannya. (dit/adv/disparkaltim)
Editor: Redaksi BusamID