Samarinda, Busam.ID – Setelah melalui proses panjang, portal akses menuju wilayah Hak Guna Usaha (HGU) PT Budi Duta Agro Makmur (BDAM) di Kelurahan Jahab, Kecamatan Tenggarong, akhirnya kembali dibuka Sabtu (25/10/2025).
Langkah itu menandai berakhirnya ketegangan antara pihak perusahaan dan masyarakat adat setempat yang sebelumnya menutup akses sejak Agustus lalu.
Penyelesaian konflik difasilitasi oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kutai Kartanegara bersama Dewan Adat Dayak (DAD) melalui sidang adat di Lamin Adat Jalan Batu Cermin, Samarinda.
Corporate Legal Sungai Budi Group, Husni Thamrin, mengatakan pihaknya menghormati seluruh keputusan yang dihasilkan dalam sidang adat, termasuk pembayaran denda adat yang telah disepakati bersama.
“Kami menghargai nilai-nilai adat dan keputusan yang diambil secara mufakat. Ini menjadi langkah penting dalam membangun kembali hubungan baik antara perusahaan dan masyarakat,” ujarnya, Minggu (26/10/2025).
Ia menambahkan, tahapan selanjutnya adalah pembentukan tim verifikasi terpadu yang akan diketuai oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Tim ini bertugas meninjau langsung lahan garapan masyarakat yang berada dalam area HGU perusahaan.
Menurut Husni, aktivitas pembukaan lahan atau land clearing akan menunggu hasil verifikasi tersebut. Bila ditemukan tanam tumbuh milik warga, penyelesaian akan dilakukan dengan pendekatan musyawarah dan pemberian tali asih.
“Pembukaan portal ini simbol komunikasi sudah kembali terbuka. Kami siap bekerja sama dengan masyarakat dan pemerintah daerah dalam koridor hukum dan adat yang berlaku,” tambahnya.
PT BDAM diketahui mengantongi dua izin HGU dengan luas total mencapai 12.845,74 hektare, sebagian di antaranya merupakan area bekas tambang yang kini tengah disiapkan untuk proses verifikasi ulang.
Atas berakhirnya perselisihan ini, Husni menyampaikan apresiasi kepada Kapolda Kaltim, Bupati Kutai Kartanegara, DAD Kaltim, serta Forkopimda yang turut menjaga suasana tetap kondusif. (zul)
Editor: M Khaidir
