Samarinda, Busam.ID – Banjir di sejumlah Kawasan di Samarinda kian meluas, diantaranya di Perumahan Bengkuring yang terus meluas dengan ketinggian air yang meningkat, Rabu (29/1/2025). Akibatnya, warga semakin kesulitan beraktivitas, dan beberapa fasilitas umum, termasuk dapur umum, turut terendam.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Samarinda, Suwarso, mengatakan, hasil pantauan lapangan menunjukkan adanya peningkatan debit air yang cukup signifikan. Sejumlah wilayah yang sebelumnya aman kini ikut terdampak banjir.
“Beberapa daerah dengan kondisi rawa mengalami kenaikan air yang cukup tinggi, mencapai sekitar 170 centimeter. Berdasarkan prakiraan cuaca dan kondisi pasang surut, banjir masih berpotensi mengalami kenaikan meski secara perlahan,” ujar Suwarso.
Hingga saat ini, sebanyak 16 unit perahu dari BPBD, Disdamkar, dan relawan telah dikerahkan di sejumlah titik lokasi banjir untuk membantu proses evakuasi warga serta mendistribusikan makanan siap saji bagi mereka yang terdampak.
Dari informasinya, banjir di Samarinda yang terus meluas hingga merendam ratusan rumah di Perumahan Griya Mukti, Kecamatan Sungai Pinang,. Ketinggian air yang mencapai 60 sentimeter memaksa sebagian besar warga untuk mengungsi.
Ketinggian air yang terus meningkat membuat aktivitas masyarakat lumpuh. Banyak warga memilih mengungsi karena tidak bisa menjalankan kegiatan sehari-hari, seperti memasak dan beristirahat.
“Banjir telah merendam seluruh perabotan di rumahnya. Ia dan keluarganya akhirnya memutuskan untuk mengungsi akibat air yang terus naik,” kata Risky, warga Perumahan Griya Mukti yang memilih mengungsi ke tempat kerabatnya.
Sementara itu, Ariansyah, warga lainnya, menyatakan bahwa kondisi air semakin meningkat dalam dua hari terakhir.
“Banjir awalnya hanya menggenangi jalanan, namun kemudian meningkat hingga mencapai sekitar 70 sentimeter. Dampaknya, akses keluar menjadi sulit, dan jika air terus naik, listrik kemungkinan akan dimatikan,” ungkapnya
Warga khawatir air semakin meningkat serta ancaman dari binatang liar seperti ular yang bisa masuk ke rumah-rumah akibat banjir. (zul)
Editor: M Khaidir