Orang bangkrut sebenarnya di akhirat tidak bisa menebus kejahatan dengan beribu kebaikannya.
Ustadz Khalid Basalamah dalam tausiahnya menjelaskan makna bangkrut di dunia berbanding terbalik dengan ungkapan Nabi Muhammad SAW.
“Orang yang bangkrut itu tidak ada dirham, dinar dan hartanya. Bisnis bangkrut, ya itu makna duniawi,” ujar Ustadz Khalid Basalamah, mengutip dari YouTube Khalid Basalamah Official, Selasa (10/5/2022).
“Sedangkan, Nabi Muhammad SAW bersabda, orang yang bangkrut itu umatku orang yang datang di hari kiamat bawa pahala salat lengkap, puasa, zakat juga,” ujarnya lebih lanjut.
Tanpa disadari, orang bangkrut ternyata memiliki dosa yang menumpuk karena pernah mendzalimi orang semasa hidup.
Keburukan itu bisa ditebus dengan kebaikan pahala tapi belum tentu bisa selesai. Karena menurut Nabi Muhammad SAW, dzalim ke orang lain belum tentu bisa atau pun sempat mendapatkan maaf.
“Dan juga tak disadari, ada catatan dosa pernah mencaci maki si fulan. Menuduh, memakan harta, memukul, mengalirkan darah si fulan, lalu dosa itu ditebus dengan kebaikannya,” kata Ustadz kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan tersebut.
“Namun, jika saja sudah habis kebaikannya, sisa dosa orang terdzalimi akhirnya dilimpahkan, dan dilempar dia ke dalam neraka. Dalam hadits riwayat Muslim dan Tirmidzi,” kata Ustadz Khalid Basalamah. Editor : Tia Ayunita