Samarinda, Busam.ID – Usai pencabutan nomor urut beberapa waktu lalu, saat ini kedua pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim memasuki masa kampanye. Hal itupun menjadi sorotan publik, di mana kedua paslon saling memaparkan visi-misi mereka apabila nantinya duduk sebagai pemimpin Kaltim.
Direktur Eksekutif Prisma Insight Center (PIC) Arif Maulana mengatakan, dinamika dan prefensi sosial politik pada Pilgub Kaltim bisa ditinjau dalam beberapa aspek. Pertama partisipasi politik pemilih, kedua demokrasi dan kepercayaan pada Lembaga negara, ketiga persepsi tentang kepemimpinan, keempaat preferensi politik dalam Pilkada 2024, kelima perilaku Digital dan keenam isu strategis dan agenda ke depan.
Berdasarkan hasil survei PIC Arif Maulana mengungkapkan ada kecenderungan kenaikan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 mendatang dibandingkan dengan Pilkada Kalimantan Timur 2018 lalu.
“Diketahui 2018 lalu partisipasi pemilih sekitar 60 persen, saat ini berdasarkan survei PIC dapat dilihat 70 persen lebih pemilih akan ikut berpartisipasi di Pilkada serentak 2024 mendatang,” ucapnya.
“Meskipun hanya dua pasangan calon di Pilkada Kalimantan Timur, namun partisipasi cenderung meningkat karena rivalitas calon Gubernur telah menarik bagi banyak warga masyarakat Kaltim,” sambungnya.
Dari hasil survei, menurut Arif Maulana pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi mengungguli pasangan Rudy Mas’ud-Seno Aji. Bisa dilihat dalam paparan survei, jika Pilgub dilaksanakan hari ini pasangan Isran- Hadi mendapatkan 63,2 persen jauh mengungguli pasangan Rudy-Seno yang hanya memperoleh 36,3 persen.
“Meskipun masih ada 10,5 persen lagi yang belum menentukan pilihan, namun sangat sulit bagi pasangan Rudy Mas’ud – Seno Aji mengungguli pasangan Isran Noor – Hadi Mulyadi,” paparnya.
Populasi survei adalah penduduk Kalimantan Timur yang tersebar di 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur. Populasi sasaran adalah penduduk Kaltim yang telah menjadi pemilih saat survei dilakukan. Penarikan sample sepenuhnya dilakukan secara acak menggunakan metode multistage random sampling. Penarikan sample mempertimbangkan proporsi antara jumlah sample dengan jumlah penduduk pada setiap Kabupaten/Kota, proporsi Perempuan dan laki-laki dan kategori kota dan desa.
Jumlah sample sebesar 1.200 responden tersebar secara proporsional di 10 kabupaten/Kota. Setelah dilakukan proses kendali mutu, data yang valid untuk dianalisis sebesar 1.192 sample. Menggunakan 1.192 sample, margin of error survei ini sebesar +/- 2,84%, pada tingkat kepercayaan 95%. (Adit)
Editor: M Khaidir