Samarinda, Busam.ID – Musim nikah, Kantor Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang turut sibuk menerima data oleh pasangan-pasangan yang hendak melangsungkan pernikahan.
Ada hal menarik bagi para pengurus persyaratan pernikahan. Yakni adanya syarat setiap calon pengantin harus membawa 1 buah pohon cinta.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Samarinda, Baequni menjelaskan maksud dan tujuan dari syarat tersebut.
“Menikah wajib, namun melestarikan lingkungan harus. Bukan hanya tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup semata. Pohon cinta itu untuk mengukuhkan dan mengingatkan lestarinya cinta, dengan keabadian tumbuh dan suburnya pohon,” ucapnya sambil tersenyum saat diwawancarai oleh Busam.ID pada Senin (12/6/23).
Ia pun mengatakan bahwa hampir seluruh kelurahan di Kota Samarinda menerapkan persyaratan tersebut.
“Walaupun menjadi syarat saat menyerahkan dokumen di kelurahan, namun pohon cinta itu tidak menjadi salah satu benda yang wajib ada saat prosesi akad nikah nantinya,” paparnya.
Menurut Baequni, pernikahan tidak hanya menjaga keharmonisan antar hubungan sesama manusia, namun manusia juga perlu menjaga hubungan yang kuat dengan alam.
“Program ini diharapkan dapat mengajarkan calon pasangan suami istri untuk turut menjaga alam. Keselarasan tersebut mirip seperti membina hubungan rumah tangga. Jika harmonis, hubungan akan terasa nyaman. Kita ini kan hidup numpang di bumi, kalau alam tidak kita jaga pastinya akan rusak. Sehingga sudah sewajarnya manusia yang hidup di dalamnya juga turut menjaga kelestarian bumi tempat semuanya berpijak,” jelasnya.
“Jadi di kelurahan itu, kalau ada calon pengantin diharap untuk membawa sebuah pohon bersama potnya juga, nanti oleh Lurah akan dikumpul dan akan diserahkan ke Dinas Pertamanan, untuk selanjutnya Dinas Pertamanan yang akan mengelola pohon-pohon cinta tersebut,” tutup Baequni. (RYAN)
Editor : A Risa
