Samarinda, Busam.ID – Peristiwa terbakarnya gudang ekspedisi PT Sadewa Trans Indonesia pada Minggu (21/5/23) menyisakan tanya bagi publik. Pasalnya kebakaran yang terjadi pada pagi hari kira-kira pukul 10.00 Wita itu, tidak sampai melumat stok solar di tandon dalam gudang tersebut.
Usai terbakar mampak tandon kotak berkapasitas 1000 liter BBM jenis solar masih utuh dan tidak ikut terbakar pada saat kejadian.
Dikonfimarsi Selasa (23/5/2023) siang, seorang karyawan perusahaan tersebut menampik jika solar tersebut tidak berizin.
“Kami memiliki izin dan solar tersebut kami gunakan untuk unit kami yang dioperasikan,” jelas Ramlan Saputra.
Ramlan mengatakan api pertamakali muncul dari ruang yang berisi ban untuk suku cadang armada perusahaan. Diduga kuat api bersumber dari korsleting listrik instalasi PLN di gudang tersebut.
“Dari awal kami menyewa yakni November 2022 lalu kerap terjadi jeglek padahal listrik tersebut sangat penting karena kami kerja juga menggunakan AC dan kompresor,” tambah Ramlan.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli mengatakan, dari hasil pemeriksaan olah tempat kejadian perkara (TKP) asal api berasal dari korsleting listrik.
“Api berasal dari korsleting listrik di ruang alat-alat listrik,” ucap Ary Fadli Rabu (24/5/2023) siang.
Ary Fadli menambahkan terkait lokasi tersebut merupakan perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi transportir barang dari daerah Jawa.
“Terkait BBM jenis solar yang ditemukan di lokasi kebakaran adalah BBM yang dibeli dari salah satu industri atau distributor, dimaksudkan untuk pengisian kendaraan operasional mereka,” pungkasnya.
Disinggung terkait tempat penyimpanan BBM Solar yang mudah terbakar, Ary Fadli mengatakan pihaknya akan mendatangkan saksi ahli. (Zul)
Editor : A Risa
#samarinda #kaltim #balikpapan #tenggarong #kalimantantimur #berau #mahakamulu #bontang #kukar #kutaikartanegara #kutaitimur #kutim #kutaibarat #kubar #viral
