Samarinda, Busam.ID – Kebakaran sampah di TPA Bukit Pinang yang terjadi beberapa kali belum lama ini, menjadi sorotan masyarakat Kota Samarinda, terutama warga yang bermukim di kawasan tersebut. Pasalnya dampak kebakaran memicu kabut asap yang menghalangi jarak pandang, di samping ekses langsung asap yang mengganggu pernafasan warga sekitar TPA.
Dikonfirmasi keluhan dampak asap ini beberapa waktu lalu, Kadis Lingkungan Hidup Kota Samarinda Nurrahmani menanggapi, jika pemicu kebakaran sampah di TPA Bukit Pinang bukan ulah manusia melainkan timbulan gas metana yang menjadi api ketika terpapar sinar matahari.
Nurrahmani lalu memberi solusi agar kejadian tersebut tidak berdampak pada warga dan pelintas jalan di Bukit Pinang, dengan membuatkan parit di TPA Bukit Pinang yang berfungsi sebagai pembatas TPA dengan lingkungan perumahan warga. Adanya parit tersebut akan membatasi tumpukan sampah tidak mendekati rumah warga. Opsi kedua yang dicetuskan Nurrahmani adalah dengan memindahkan TPA Bukit Pinang ke Sambutan.
Solusi masalah asap ini, ditanggapi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Subandi yang menilai pemindahan lokasi TPA lebih efektif dalam mengatasi persoalan.
“Saya minta Pemkot segera saja memindahkan TPA Bukit Pinang itu ke Sambutan. Secepatnya dioperasikan saja TPA di Sambutan,” ujar Subandi.
Menurut pria berpembawaan kalem ini, dampak asap akibat kebakaran kebakaran sampah di Bukit Pinang itu sangat mengganggu kesehatan warga sekitar. Oleh karenanya, Dewan mengimbau agar Pemkot sangat memperhatikan kondisi tersebut.
“Asapnya itu kan sangat mengganggu dan tidak baik untuk kesehatan warga kita yang tinggal di Bukit Pinang,” tegasnya.
Meskipun proyek pengelolaan sampah yang didorong Wali Kota Samarinda belum berjalan, Politisi PKS ini berharap kepada Dinas terkait untuk segera menutupnya.
“Kalau memang proyek ini belum bisa direalisasikan, TPA Bukit Pinang itu harus segera ditutup,” tandasnya. (kaka nong/adv)