Wujudkan Pertanian Berkelanjutan, Kelurahan Maluhu Fokus Perbaiki Kualitas Tanah

Busam ID
PPL Kelurahan Maluhu, Rosita saat melakukan pembinaan di lapangan. (Bing/Busam.id)

Samarinda, Busam.ID – Sebagai salah satu wilayah yang dikenal dengan potensi pertaniannya, Kelurahan Maluhu di Kabupaten Kutai Kartanegara kini tengah menghadapi tantangan besar terkait penurunan kualitas tanah yang sebagian besar terkontaminasi oleh pupuk kimia. Untuk mengatasi masalah ini, berbagai upaya sedang dilakukan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan mendorong penerapan sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan.

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kelurahan Maluhu, Rosita, menyampaikan bahwa upaya perbaikan tanah menjadi prioritas untuk mendukung produktivitas pertanian di masa mendatang.

“Tanah di Kelurahan Maluhu saat ini kebanyakan sudah terkontaminasi dengan pupuk kimia, sehingga berdampak pada penurunan kualitas dan kesuburan tanah,” ungkap Rosita pada Selasa (26/11/2024).

Untuk mengatasi permasalahan ini, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar telah memberikan bantuan berupa kapur pertanian. Kapur ini digunakan untuk menetralkan tingkat keasaman tanah sekaligus membantu mengembalikan kesuburan tanah.

“Bantuan kapur ini sangat membantu petani untuk mengurangi keasaman tanah. Dengan kondisi tanah yang lebih baik, diharapkan hasil panen dapat kembali meningkat,” jelasnya.

Ke depan, Kelurahan Maluhu berencana menerapkan sistem pertanian yang lebih organik. Rosita menyebutkan bahwa langkah ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kesuburan tanah secara berkelanjutan, tetapi juga menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat dan ramah lingkungan.

“Kami akan mendorong petani untuk beralih ke sistem pertanian organik. Selain lebih ramah lingkungan, hasil panennya juga lebih bernilai tinggi di pasar,” katanya.

Penerapan sistem pertanian organik akan diikuti dengan program pendampingan bagi petani, seperti pelatihan pembuatan pupuk organik, pengelolaan limbah pertanian, dan pengendalian hama secara alami.

“Kami terus memberikan edukasi kepada petani agar mereka bisa beradaptasi dengan sistem ini. Memang membutuhkan waktu, tapi ini adalah langkah penting untuk pertanian berkelanjutan,” tambah Rosita.

Ia berharap dukungan dari pemerintah daerah terus berlanjut, baik dalam bentuk bantuan alat dan bahan, maupun program pembinaan yang berkelanjutan. Dengan demikian, Kelurahan Maluhu dapat menjadi pelopor pertanian organik di Kutai Kartanegara.

“Dengan tanah yang subur dan praktik pertanian yang baik, kami optimis Kelurahan Maluhu akan terus berkontribusi pada ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya. (bing/adv/distanakkukar)

Editor: Lisa

Baca berita BusamID seputar Kaltim, Samarinda dan lainnya melalui Google News

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *